Rasanya ingin bercerita tentang apa yang gue lalui pada saat moment pernikahan gue. Oke kita mulai bercerita dan kuatkan hati yang bijak untuk meceritakannya. Pastinya setiap orang pernikahan itu momen sekali seumur hidup untuk menjadi sebuah kenangan yang begitu indah dan dimana sebuah pernikahan pastinya ditunggu oleh pasangan yang berbahagia,tetapi berbeda untuk gue….
Pernikahan gue cukup membuat gue dan pasangan gue mental,pikiran dan persaan betul-betul dibuat rasanya seperti permen nano-nano, dikalanya pernikahan gue orang-orang yang kita sayang pergi satu per satu sebelum pernikahan itu berlangsung serta kondisi virus covid-19 yang membuat suasana semakin mencengkam.
Gue menikah ketika suasana Covid-19 sedang tingi-tingginya,memang virus tersebut tiba-tiba melonjak pesat pada bulan juni s/d agustus 2021 dimana gue ingin menikah pada saat itu.
Sebulan gue ingin menikah gue diberi kabar yang cukup tidak enak yaitu calon ibu mertua gue meninggal(31 Juni 2021) karena penyakit yang dideritanya, itu berita pertama yang tidak enak dan berita ke duanya setelah 2 minggu lewat ibu negara gue menyusul calon ibu mertua gue ke hadapan allah SWT(17 Juli 2021) beliau terkena virus covid-19. Disini yang membuat gue down pada saat itu apakah perinakahan gue terus berlangsung atau ditunda entah sampe kapan, tiba-tiba dunia gue berasa berubah,ketika orang yang benar-benar membantu gue dari sesi lamaran hingga ingin acara pernikahan mamah yang membatu merencanakan itu semua untuk gue tapi ini berubah, gue berjalan sendiri tanpa arah dan tujuan kenapa allah memangil orang-orang yang kita sayang pada saat mendekati momen pernikahan yang akan gue selengarakan.

Pada malam ketiga mamah pergi kepangkuan allah berasa dikuping gue ada yang berbisik “kamu kuat kok nak untuk menjalani hari-hari tanpa mamah” itu terdengar jelas dikupin gue dan 7hari setelah kepergian mamah gue sempet mimpi yang aneh mamah dan papah datang bertemu gue yang seperti memberi restu untuk gue menikah lalu memberikan semangat untuk bisa bangkit kembali.
Seketika gue terbangun dan melihat isi dalam rumah sepi hanya yg ada gue dan abang gue kaya tidak percaya mamah ternyata pergi untuk bertemu sang pencipta Allah SWT. Disinilah gue berusaha bangkit menjadi anak yang kuat
Pernikahan akhirnya tetep berjalan sesuai tanggal yang sudah direncanakan,di pagi harinya sekitar jam 5 pagi gue berusahan kuat berjalan ketempat tata rias penganten yang dideket dengan rumah gue,disitu gue sambil menahan air mata dimana mamah sudah janjian untuk nantinya dimakeup ditempat ini alhasil hanya gue yang dateng sendiri untuk meminta tolong memakaikan baju penganten yang sudah disiapkan, gue tenteng-tenteng sendiri baju pernikahan gue sampai tiba dirumah kembali gue melihat suasana pagi dirumah gue cukup sepi sekali tidak ada keceriaan mamah yang biasanya setiap subuh dia sudah bangun lalu membangunkan gue untuk solat.
Perih rasanya ketika itu,gue datang ke tempat tata rias penganten seorang diri sambil menenteng-nentang baju yang akan gue pake di pernikahan gue nanti,tapi ada sahabat kecil gue yang melihat gue berjalan seorang diri mengurus acara yang berlangsung,sahabat kecil gue langsung membantu gue untuk mempersiapkan konsumsi yang tidak jauh dari rumah…
Sebelum berangkat ketempat acara gue meminta izin kepada abang gue dan keluarga besar gue untuk menjalankan ijab kabul pernikahan gue. Acara pernikahan berjalan 2 hari karena ditanggal 31juli2021 itu baik untuk menjalankan ijab kabul pada jam 09:00 Wib dan acara resepsinya digelar tanggal 01agustus2021
Alhmadulillahnya acara ijab kabul berjalan dengan lancar dimoment itu lah gue berusaha tidak nangis tetapi membuat ekspresi gue harus terlihat bahagia setelah ijab kabul ada sesi acara dimana kita sungkeman ke orang tua,disnilah air mata gue tidak bisa tertahan lagi. Waktu terus berjalan hingga esok harinya acara resepsi berjalan dengan protokol covid-19 ini lah yang makin membuat gue sedih dimana acara resepsi gue meminta untuk keluarga besar tidak untuk datang lagi menemani gue di pelaminan, gue berdiri sendiri tidak ada yang menemani, kenapa gue minta untuk keluarga besar gue tidak untuk hadir,gue takut virus covid-19 yang begitu sedang tinggi-tingginya terpapar kembali kekeluarga besar gue karena ketika itu abang gue baru sembuh dari virus covid-19
Gue bener-bener berterima kasih banyak kepada kelurga besar perumahan delta cimone permai,kel.besar kp cibodas GM(generasi muda), bapak camat cibodas,mantan rekan-rekan kerja di TAG serta pengawalnya, teman-teman mamah dan temen-temen kerja gue di PT.Bando Indonesia dan maaf tidak bisa gue sebutkan satu per Satu
Selagi masih ada orang tua sayangilah dan berilah perhatian lebih kepada orang tua kita,karna orang tua tidak butuh harta yang kita dapat tapi mereka membutuhkan perhatian dari anak-anaknya.
 |
Foto persiapan berangkat nikah |
 |
Foto sudah SAH dan dapet buku nikah
|
 |
Foto keluarga besarku |
 |
Foto keluarga besar dari istri |
 |
Foto ketika mengucapkan ijab kabul |